Pesisir Selatan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas berhasil melaksanakan tiga program kerja utama pemberdayaan masyarakat di Nagari Bukit Buai, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yang dimulai pada hari Jumat (25/7) hingga hari Minggu (27/7) 2025. Pada kegiatan ini, mahasiswa yang melibatkan perangkat nagari, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, petani, dan kelompok wanita tani. Program kerja ini menjadi bagian dari PKM-TKM Batch II Universitas Andalas yang memiliki fokus pada digitalisasi peta nagari, pengolahan kompos, dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Kegiatan hari pertama dilakukan pada hari Jumat (25/7), berlokasi di Kantor Wali Nagari Bukit Buai dengan tema pelatihan pembuatan peta digital. Sebanyak 18 mahasiswa, satu dosen pembimbing, dosen yang ahli dalam pemetaan, serta 15 perangkat nagari mengikuti pelatihan penggunaan ArcGIS untuk memetakan batas administrasi, lahan pertanian, sumber air, dan fasilitas umum. Data yang berhasil diperoleh kemudian dikumpulkan ke Sistem Informasi Nagari (SINAR) yang dikelola oleh Dinas Kominfo Pesisir Selatan. Pencapaian dari hari pertama ini berupa draft peta digital nagari yang siap digunakan.
Pada kedua yaitu hari Sabtu (26/7) kegiatan beralih ke pelatihan pembuatan kompos dari limbah organik sisa rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan tepat di halaman gedung serbaguna. Pelatihan ini diikuti oleh 35 petani lokal, tiga kelompok wanita tani (KWT), serta perwakilan BAMUS dan Bundo Kanduang. Peserta pelatihan diajak secara langsung mempraktikkan cara mengolah sampah dapur menjadi pupuk organik yang lebih berguna. Pada sesi diskusi, warga mengungkapkan pentingnya kembali ke metode alami untuk menjaga kesuburan tanah daripada menggunakan bahan kimia. Pelatihan ini kemudian ditutup dengan pembagian starter kit dan kesepakatan menggunakan metode ini berkelanjutan di rumah-rumah masyarakat.
Kegiatan terakhir berlangsung pada Minggu (27/7) dengan fokus pada pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk masyarakat. Kegiatan ini di lahan samping gedung serbaguna, dengan 30 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, kader kesehatan, dan tokoh adat. Pelatihan ini berupa penanaman jahe, kunyit, serai, dan tanaman herbal lainnya bersama-sama. Selain melakukan praktik menanam, peserta juga mendapat edukasi tentang khasiat dan cara penggunaan TOGA untuk pengobatan tradisional untuk masyarakat. Hasil kegiatan ini berupa kebun TOGA komunitas yang bisa diakses oleh siapa saja serta komitmen warga untuk menanam tanaman obat di pekarangan masing-masing.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mendapatkan respon yang baik dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi pada setiap tahapan. Program ini menghasilkan tiga capaian utama, yaitu draft peta digital nagari, penerapan pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, dan pengembangan kebun TOGA yang diharapkan menjadi P3K alami masyarakat. Diharapkan program ini menjadi langkah awal untuk menjadikan Nagari Bukit Buai lebih maju.